#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Memeperkaya Singkatan Untuk Menghindari Salah Tafsir)
_________________________________________________________
Para Kawan...!
HKI adalah satu istilah singkatan yang baru pada bulan Mei 2011 ini saya ketahui.
Bagi saya singkatan ini cukup menarik disebabkan masuknya istilah Islam. Secara umum istilah “halak-kita / Hita” sudah memberi gambaran bahwa yang dimaksud adalah Orang Batak.
Dan hal ini sama kuatnya dengan istilah “ Wong kito Galo” istilah “Galo” menun-jukkan ciri khas palembang. Tapi cecara geografis mereka tetap beda (Ulu-Ilir) Begitu juga dengan “Urang awa” untuk orang padang. Kesannya sama tapi tetap beda (Minang Kabau - Pariaman)atau “arek-arek Suroboyo”.
Yang mau penulis sampaikan pada tulisan ini adalah perlukah istilah HKI dipopu lerkan ? Ehem...!
____________________
HALAK HITA/KITA
____________________
Dalam dunia parjalangan, penulis cukup sering mendapat pernyataan dari orang-orang di luar suku Batak. Mereka sering bertanya, “ Abang / Bapak Halak kita ya ?” tanyannya dengan logat Jawanya atau Sundanya.
Karena penulis memang Halak Kita maka penulispun menjawab “Ya”. Mendengar jawaban “Ya” maka secara umum merespon mengadakan pembatasan. Dugaan saya ini disebabkan pengetahuan /pengertian mereka mengenai istilah "Batak" (Batak=Halak Kita atau Halak Kita=Batak atau Batak=Kristen). Tentunya dengan cataan bagi mereka yang fanatik.
Jika sebelumnya beliau ingin membicarakan masalah agama maka idenya itupun tertunda. Dugaan penulis penundaan ide ini disebabkan “Istilah Halak Kita” sama dengan istilah “Batak” dan istilah “Batak” di pikiran sebagian orang sama pula dengan “Kristen”.
Bagi penulis, hal ini masuk di akal karena cukup banyak orang yang " kering akal". Maksudnya cukup banyak orangkurang luas pandangannya pada masalah masalah kesukuan.
_________________________
KEMAJEMUKAN AGAMA
_________________________
Dari hasil pengamatan penulis, sebagian besar masyarakat Sunda / Jawa khususnya dari kelas kelene-kelene(Istilah BBA = kurang dukungan pendidikan formal) mengira semua orang yang di Sumatra Utara Sana Kristen.
Dugaan penulis disebabkantarikan kesimpulan tak berdasar dari pendapat,semua orang Sumatra Utara adalah orang Batak.Kenyataannya di lapangan, semua agama yang disahkan pemerintah ada di Sumut sana. Bahkan yang tidak sahpun bisa jadi ada seperti agama sipelebegu yang memang marbegu-begu. (Dahulu Kala-pen).
_____________________________
JAWABAN-JAWABAN SESAT
_____________________________
Berikut jawaban-jawaban sesat dari penulis akibat situasi stres pada saat menerima pertanyaan seputar istilah Batak.
Tanya : Bang Parlinkan orang Batak, kok ngak kegereja.
Jawab : Saya baru pulang, cuma ngapsen doang tadi.
Tanya : Bang Parlin gerejanya di mana, di Cibinong apa di Gunung Putri .
Jawab : Gereja saya di Banjar Toba.
Tanya : Bang Parlin agamanya apa ?
Jawab : Islam
Tanya : Islam kok namanya Parlin.Teman saya Parlin Sinaga Kristen bang.
Jawab : Ngak tau ah gelap.
Tanya : Bang ! Parlin itu marga apa nama ?
Jawab : Nama.
Tanya : Saya kira marga bang, soalnya orang batak itu banyak dipanggil marganya.
Jawab : Yah, begitulah margapun jadi.
Tanya : Bang Parlin kan sudah lama tinggal di Bogor, kok logat Bataknya ngak
hilang-hilang.
Jawab : Bagaimana mau hilang, orang saya masih hidup.
Tanya : Bang, orang Batak itu kok kesannya kasar- kasar ya ?
Jawab : Itu tergantung lawan ma innya . Kalau lawan main kasar kita juga kasar. Kalau lembut, kita juga lembut.
_______________________
OBROLAN KODE KOPI
_______________________
Masalah-masalah seperti diatas sering juga penulis obrolkan pada teman-teman penulis
khususnya pada para teman seperjuangan dari Angkola.Jawaban mereka tidak jauhbeda dengan penulis, umumnya masih banyak yang menyamakan Batak dengan Kristen. Dan cerminan muka mereka pada umumnya kurang suka menerima istilah Batak=Kristen.
bahkan seorang teman penulis berantam gara - gara disebut agamanya Batak = kristen. karema dia bukan kristen meskipun namanya si Imanuel.
_______________
HKBP & H K I
_______________
Istilah HKI (Halak Kita Islam) pertama penulis dengar dari si Jack Marpaung, penyanyi Batak dengan nada nada tinggi. Beliau menyatakannya dalam CD Lawaks Lagu Batak 2010. Dalam lawak ini gelar beliau adalah “Si Timba Laut”.
Keluarnya pernyataan tersebut pada saat menghitung biaya Pajak Anak Parjalang yang harus dibayarkan ke Tano Batak tiap tahun. Mereka menggolongkannya, anak parjalang HKBP (Halak Kita Kristen Protestan) dan anak parjalang HKI (Halak Kita Islam).
________________________________
KESIMPULAN (POPULERKAN HKI)
________________________________
Para kawan....!
Menurut hemat penulis, istilah HKI perlu dipopulerkan, guna menghindari asumsi banyak orang bahwa batak=Kristen. Hal lainnya, bisa memudah kan sekaligus menghaluskan pertanyaan apakah seseorang penganut agama Kristen atau islam. Misalnya, bapak HKBP apa HKI bukan ?
Jika pertanyaan seperti itu yang disampaikan, maka dugaan penulis, orang batak yang beragama Islam akan lebih santun menjawabnya. Dan bukan hanya itu, orang mandailingpun yang sebelum nya tidak begitu suka disebut batak (Kayanya, katanya doda), akan dengan lapang dada menerima dirinya sebagai HKI karena mereka memang HKI, yang kalau kita perinci juga menjadi HKM = Halak Kita Mandailing, HKA = Halak Kita Angkola, HKP = Halak Kita Palas, HKN = Halak Kita Natal. Bagaima para pembaca Blog Humor Angkola ?
Selamat Pagi....!(rps)
_____________________________________________________________.
Sejak di posting sampai 20 Agustus 2012 di lihat 133.
(Memeperkaya Singkatan Untuk Menghindari Salah Tafsir)
_________________________________________________________
Para Kawan...!
HKI adalah satu istilah singkatan yang baru pada bulan Mei 2011 ini saya ketahui.
Bagi saya singkatan ini cukup menarik disebabkan masuknya istilah Islam. Secara umum istilah “halak-kita / Hita” sudah memberi gambaran bahwa yang dimaksud adalah Orang Batak.
Dan hal ini sama kuatnya dengan istilah “ Wong kito Galo” istilah “Galo” menun-jukkan ciri khas palembang. Tapi cecara geografis mereka tetap beda (Ulu-Ilir) Begitu juga dengan “Urang awa” untuk orang padang. Kesannya sama tapi tetap beda (Minang Kabau - Pariaman)atau “arek-arek Suroboyo”.
Yang mau penulis sampaikan pada tulisan ini adalah perlukah istilah HKI dipopu lerkan ? Ehem...!
____________________
HALAK HITA/KITA
____________________
Dalam dunia parjalangan, penulis cukup sering mendapat pernyataan dari orang-orang di luar suku Batak. Mereka sering bertanya, “ Abang / Bapak Halak kita ya ?” tanyannya dengan logat Jawanya atau Sundanya.
Karena penulis memang Halak Kita maka penulispun menjawab “Ya”. Mendengar jawaban “Ya” maka secara umum merespon mengadakan pembatasan. Dugaan saya ini disebabkan pengetahuan /pengertian mereka mengenai istilah "Batak" (Batak=Halak Kita atau Halak Kita=Batak atau Batak=Kristen). Tentunya dengan cataan bagi mereka yang fanatik.
Jika sebelumnya beliau ingin membicarakan masalah agama maka idenya itupun tertunda. Dugaan penulis penundaan ide ini disebabkan “Istilah Halak Kita” sama dengan istilah “Batak” dan istilah “Batak” di pikiran sebagian orang sama pula dengan “Kristen”.
Bagi penulis, hal ini masuk di akal karena cukup banyak orang yang " kering akal". Maksudnya cukup banyak orangkurang luas pandangannya pada masalah masalah kesukuan.
_________________________
KEMAJEMUKAN AGAMA
_________________________
Dari hasil pengamatan penulis, sebagian besar masyarakat Sunda / Jawa khususnya dari kelas kelene-kelene(Istilah BBA = kurang dukungan pendidikan formal) mengira semua orang yang di Sumatra Utara Sana Kristen.
Dugaan penulis disebabkantarikan kesimpulan tak berdasar dari pendapat,semua orang Sumatra Utara adalah orang Batak.Kenyataannya di lapangan, semua agama yang disahkan pemerintah ada di Sumut sana. Bahkan yang tidak sahpun bisa jadi ada seperti agama sipelebegu yang memang marbegu-begu. (Dahulu Kala-pen).
_____________________________
JAWABAN-JAWABAN SESAT
_____________________________
Berikut jawaban-jawaban sesat dari penulis akibat situasi stres pada saat menerima pertanyaan seputar istilah Batak.
Tanya : Bang Parlinkan orang Batak, kok ngak kegereja.
Jawab : Saya baru pulang, cuma ngapsen doang tadi.
Tanya : Bang Parlin gerejanya di mana, di Cibinong apa di Gunung Putri .
Jawab : Gereja saya di Banjar Toba.
Tanya : Bang Parlin agamanya apa ?
Jawab : Islam
Tanya : Islam kok namanya Parlin.Teman saya Parlin Sinaga Kristen bang.
Jawab : Ngak tau ah gelap.
Tanya : Bang ! Parlin itu marga apa nama ?
Jawab : Nama.
Tanya : Saya kira marga bang, soalnya orang batak itu banyak dipanggil marganya.
Jawab : Yah, begitulah margapun jadi.
Tanya : Bang Parlin kan sudah lama tinggal di Bogor, kok logat Bataknya ngak
hilang-hilang.
Jawab : Bagaimana mau hilang, orang saya masih hidup.
Tanya : Bang, orang Batak itu kok kesannya kasar- kasar ya ?
Jawab : Itu tergantung lawan ma innya . Kalau lawan main kasar kita juga kasar. Kalau lembut, kita juga lembut.
_______________________
OBROLAN KODE KOPI
_______________________
Masalah-masalah seperti diatas sering juga penulis obrolkan pada teman-teman penulis
khususnya pada para teman seperjuangan dari Angkola.Jawaban mereka tidak jauhbeda dengan penulis, umumnya masih banyak yang menyamakan Batak dengan Kristen. Dan cerminan muka mereka pada umumnya kurang suka menerima istilah Batak=Kristen.
bahkan seorang teman penulis berantam gara - gara disebut agamanya Batak = kristen. karema dia bukan kristen meskipun namanya si Imanuel.
_______________
HKBP & H K I
_______________
Istilah HKI (Halak Kita Islam) pertama penulis dengar dari si Jack Marpaung, penyanyi Batak dengan nada nada tinggi. Beliau menyatakannya dalam CD Lawaks Lagu Batak 2010. Dalam lawak ini gelar beliau adalah “Si Timba Laut”.
Keluarnya pernyataan tersebut pada saat menghitung biaya Pajak Anak Parjalang yang harus dibayarkan ke Tano Batak tiap tahun. Mereka menggolongkannya, anak parjalang HKBP (Halak Kita Kristen Protestan) dan anak parjalang HKI (Halak Kita Islam).
________________________________
KESIMPULAN (POPULERKAN HKI)
________________________________
Para kawan....!
Menurut hemat penulis, istilah HKI perlu dipopulerkan, guna menghindari asumsi banyak orang bahwa batak=Kristen. Hal lainnya, bisa memudah kan sekaligus menghaluskan pertanyaan apakah seseorang penganut agama Kristen atau islam. Misalnya, bapak HKBP apa HKI bukan ?
Jika pertanyaan seperti itu yang disampaikan, maka dugaan penulis, orang batak yang beragama Islam akan lebih santun menjawabnya. Dan bukan hanya itu, orang mandailingpun yang sebelum nya tidak begitu suka disebut batak (Kayanya, katanya doda), akan dengan lapang dada menerima dirinya sebagai HKI karena mereka memang HKI, yang kalau kita perinci juga menjadi HKM = Halak Kita Mandailing, HKA = Halak Kita Angkola, HKP = Halak Kita Palas, HKN = Halak Kita Natal. Bagaima para pembaca Blog Humor Angkola ?
Selamat Pagi....!(rps)
_____________________________________________________________.
Sejak di posting sampai 20 Agustus 2012 di lihat 133.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar